Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Jumat, 12 Oktober 2012

Arti Lambang




                                Arti Lambang
Ø Roda gigi yg melingkar
Menggambarkan ISTN terdiri dari beberapa Himpunan Jurusan
Ø Warna biru Muda Pada Roda Gigi
Menggambarkan warna cirri khas Jurusan Teknik Industri
Ø Peta Proses Pada Roda Gigi
Menggambarkan Mahasiswa Teknik Industri ( ISTN ) adalah Input dalam suatu proses Pendidikan yang Menghasilkan Output , sehingga memiliki daya serap tinggi , nilai jual , serta kreatifitas pada bidangnya .
Ø Warna Oranye Pada Peta Proses
Menggambarkan Kedinamisan Mahasiswa Teknik Industri ( ISTN )
Ø Cerobong yang Berada di dalam roda gigi
Menggambarkan ciri khas Industri
Ø Dua garis yang membentang pada cerobong
Menggambarkan dua ikatan yang menjembatani Mahasiswa Teknik Industri ( ISTN ) sesuai bidangnya .
Ø Warna Merah Pada Dua Garis
Menggambarkan Konsistensi dalam menjembatani dunia Industri .

HMTI Solidarity


HMTI Solidarity


Assalamu'alaikum Wr Wb

Buat temen2 seperjuanganku semua

Minta banged ya kontribusinya buat Himpunan kita ini, baik dalam event-event atau pun rapat himpunan.

Hasilnya toh buat kita2 juga kok, so minta solidaritas n partisipasinya ajah yaa..





Banyak mahasiswa yang tidak kuliah sambil berorganisasi, tapi berorganisasi sambil kuliah. Atau dalam bahasa sederhananya, bukan kuliah yang nomer satu, tetapi organisasi-lah yang nomer satu. Yang terjadi di lapangan, ada banyak aktivis yang nilainya jeblog, bolos kelas, sering terlambat masuk kelas, kuliah acak-acakan, jarang hadir di kerja kelompok, tidak lulus mata kuliah, dll. Kebanyakan di antara mereka berlindung di balik kata-kata demikian: "Iya, saya kan repot berorganisasi, harus rapat ini dan itu." Dan kemudian, mereka yang aktif berorganisasi mengambil solusi untuk mengatasi problem ini dengan tidak lagi menjadi aktivis. Apa yang telah disebutkan di atas tadi menyebabkan munculnya pandangan negatif mengenai aktivis lembaga kemahasiswaan dan bahkan terhadap lembaga kemahasiswaan itu sendiri. Aktivis itu identik dengan pengangguran, kurang kerjaan, malas kuliah, dll. Secara tidak langsung, kredibilitas lembaga kemahasiswaan pun menjadi turun di mata mahasiswa. Sederhananya, bagaimana mungkin mahasiswa bisa percaya terhadap mereka yang duduk di lembaga kemahasiswaan, apabila di kelas (kegiatan perkuliahan) saja mereka tidak mampu menunjukkan bahwa mereka adalah mahasiswa yang baik dan layak untuk menjadi wakil mahasiswa di lembaga kemahasiswaan.An Extraordinary Activist



Lantas, gimana seharusnya? Jangan pernah puas menjadi aktivis biasa! Mungkin saat ini kita yang aktivis sudah berpuas diri dengan kondisi kita. Ah, sudah biasa, jadi aktivis itu memang harus siap nilainya jelek, harus siap bolos, harus siap dimarahi dosen wali, dan sebagainya. Jangan pernah berpikir demikian. Kita harus menjadi seorang aktivis yang luar biasa. Ketika memutuskan untuk menjadi seorang aktivis, kita belajar bertanggung jawab secara lebih atas diri kita, termasuk atas waktu yang kita miliki. Menjadi aktivis bukanlah alasan kita tidak mampu menjadi mahasiswa yang berprestasi. Justru kita harus menunjukkan, bahwa sebagai aktivis kita memiliki value added sebagai mahasiswa, kita bisa belajar banyak hal yang tidak bisa didapatkan hanya dari kegiatan perkuliahan saja. Buktikan bahwa kita bukan hanya jago berorganisasi, tapi juga jago dalam perkuliahan.

Tidak mudah untuk menjadi seorang aktivis yang luar biasa, tapi bukan berarti kita tidak bisa. Ketika kita mampu menampilkan diri sebagai sosok aktivis yang teladan, aktivis yang berprestasi, dan memang layak untuk menjadi wakil mahasiswa di lembaga kemahasiswaan; hal ini secara otomatis akan meningkatkan ketertarikan mahasiswa lain untuk berorganisasi. Bahkan bukan hanya mahasiswa saja yang tertarik, pihak Universitas, Fakultas, dan Jurusan pun akan semakin menghargai sosok aktivis dan eksistensi lembaga kemahasiswaan.

Jadi, pilihan untuk menjadi aktivis yang biasa-biasa saja atau aktivis yang luar biasa ada di tangan kita masing-masing.

Pertanyaannya adalah, apakah kita berani menerima tantangan ini? Dare to be different! Jadilah aktivis luar biasa!!!

Mengapa Teknik Industri?


Mengapa Teknik Industri?

Apa Itu Teknik Industri ?
Teknik Industri merupakan suatu disiplin ilmu gabungan dari ilmu keteknikan dan ilmu manajemen yang mempelajari tentang perancangan, penginstalan, dan perbaikan serta pengembangan suatu sistem yang integral yang terdiri dari manusia, material, peralatan, energi, dan informasi agar tercapai prosedur operasi/kerja sistem yang efektif dan efisien. Jadi dapat dikatakan pula Teknik Industri merupakan ilmu yang menjembatani antara ilmu keteknikan dan ilmu sosial.

Teknik Industri merupakan gabungan dari ilmu matematika, fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti system pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang fundamental dengan prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis keteknikan.
Apa yang Dipelajari di Teknik Industri ?
Meskipun merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu, tetapi Teknik Industri tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design). Obyek yang dirancang dalam Teknik Industri adalah sebuah sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain. Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu :

1. Sistem Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia, mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.
2. Bidang keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik.
3. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.
Prospek Lulusan Teknik Industri
1. Bidang produksi/ operasi dan penjaminan mutu
2. Bidang teknologi informasi
3. Bidang pemasaran/manajemen bisnis
4. Bidang industri manufaktur
5. Bidang konsultasi manajemen
6. Bidang manajemen sumber daya manusia
7. Bidang pendidikan (dosen/peneliti)